Selasa, 18 Mei 2010

Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek

Object Oriented Programming adalah suatu teknik atau cara untuk membuat program (perangkat lunak) objek. Pemrograman yang dibangun dengan cara membungkus
(enkapsulasi) komponennya menjadi kelompok data dan fungsi yang dapat mewarisi atribut dan sifat dari komponen lainnya, dan komponen-komponen tersebut dapat berinteraksi satu sama lainnya.

Class (Kelas) merupakan kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu, dan juga kelas kumpulan objek sejenis. Class dideklarasikan menggunakan keyword class, yang secara fungsional sama dengan keyword struct, tetapi dengan kemungkinan penyertaan fungsi sebagai anggota.

Object (objek) adalah merupakan suatu bentuk dari kelas . Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer, objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek. Deklarasi object dilakukan dengan cara menggunakan objek variabel yang di deklarasikan pada program utama. Pendeklarasian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan nama dan dengan menggunakan pointer.

2. Ciri-ciri dasar OOP

a. Abstraksi (abstraction)
Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

b. Pembungkusan (encapsulation)
Enkapsulasi adalah proses dasar pembentukan objek. Suatu objek yang disembunyikan disebut dengan tipe data abstrak. Enkapsulasi juga merupakan metode dasar untuk membuat informasi yang disembunyikan pada metodologi object oriented.
Merupakan sebuah metode yang memastikan pengguna tidak dapat mengubah sebuah objek secara leluasa, hanya metode dalam objek tersebut yang diizinkan untuk mengakses keadaannya. Dalam kata lain mengontrol hak akses pengguna dalam melakukan perubahan pada suatu objek. Karena antara objek yang satu dengan yang lainnya itu saling berinteraksi.

c. Pewarisan (inheritance)
Menciptakan atau menurunkan suatu kelas baru dengan menggunakan kelas yang lain sebagai dasar disebut Inheritance (pewarisan) di dalam C++. Inheritance dapat juga digunakan kembali untuk membangun, mengorganisasikan dan menggunakan kembali kelas-kelas. Inheritance merupakan suatu aspek atau pengarah pokok kecerdasan manusia untuk mencari, mengenali, dan menciptakan hubungan antarakonsep. Kita membangun hierarki, matriks, jaringan, dan hubungan timbal-balik lain untuk menjelaskan dan memahami tata cara dimana hal-hal saling berhubungan. C++ mencoba untuk menangkap hal ini di dalam hierarki pewarisan (inheritance)

d. Polimorfisme (polymorphism)
Polimorfisme adalah teknik yang memungkinkan Anda untuk mengatur basis objek sama dengan satu atau lebih objek turunan lainnya.
Polimorphisme merupakan karakteristik dari pemrogramman berorientasi objek, dimana objek-objek yang berbeda memberikan respons terhadap suatu pesan yang sama dan sesuai dengan sifat masing-masing. Dengan cara adan ekmampuan seperti ini, jenis akses tertentu dapat diterapkan dengan berbagai cara oleh objek-objek yang mempunyai tipe yang berbeda atau mempunyai banyak bentuk. Fungsi virtual merupakan dasar dari polimorphisme.

1 komentar:

achmad_chytatu mengatakan...

makasih gan atas info nya,,
jangan lpa berkunjung di blog ane yaa..
http://www.zona-exclusive.blogspot.com

Posting Komentar