JAKARTA - Kepopuleran Google Wave yang baru diluncurkan dimanfaatkan para pelaku kejahatan cyber untuk menyebarkan virus kepada para pengguna komputer.
Google Wave adalah sebuah tool online baru dari Google yang digunakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara real time. Banyak pengguna internet yang tidak sempat mendaftar untuk menjajal aplikasi ini, mencari undangan agar bisa bergabung dengan layanan tersebut.
Sayangnya para penjahat cyber kemudian mendompleng kepopuleran Google Wave guna menginfeksi virus jahat. Symantec Security Response mendeteksi adanya kampanye yang menjebak pengguna yang berminat masuk ke komunitas Google Wave.
Tak hanya menjanjikan aplikasi yang bisa menghasilkan undangan Google Wave, para pelaku kejahatan cyber pun menjanjikan pengguna bisa meraup keuntungan besar dengan menjual undangan ini kepada orang lain yang ingin mencoba Google Wave. Padahal sebenarnya, aplikasi ini sebenarnya adalah virus.
Melalui keterangan resminya, Jumat (6/11/2009), Symantec memperingatkan para pengguna internet bahwa para pelaku kejahatan cyber itu mencari perhatian dengan menyusup melalui forum-forum di Web ataupun situs jejaring sosial populer.
Penjahat cyber menjebak pengguna agar mengklik link yang mereka berikan dan menjalankan peranti lunak yang sebenarnya adalah virus.
Untuk itu, Symantec menyebutkan agar pengguna waspada dan berhati-hati dengan link yang akan diklik, terutama dari pengirim link yang tidak dikenal.
Sebagai solusinya, pengguna diminta untuk mengunduh aplikasi yang diinginkan hanya dari sumber terpercaya. Dalam hal ini, website resmi Google Wave yang menyediakan laman bagi pengguna untuk mendaftar.
Selain kewaspadaan dan kehati-hatian, pengguna juga diharuskan menggunakan peranti lunak yang tangguh menangkal serangan dan selalu mengupdatenya.
Jumat, 06 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar